A. Uraian Materi
1.
DECODER
Dalam
suatu sistem digital
instruksi-instruksi maupun bilangan-bilangan dikirim dengan deretan pulsa atau
tingkatan-tingkatan biner. Misalnya jika kita menyediakan karakter 4 bit untuk
pengiriman instruksi maka jumlah instruksi berbeda yang dapat dibuat adalah 24=16.
Informasi ini diberi kode atau sandi biner. Dipihak lain seringkali timbul kebutuhan akan suatu saklar multi posisi yang
dapat dioperasikan sesuai dengan kode tersebut. Dengan kata lain untuk
masing-masing dari 16 saluran hanya 1 saluran yang dieksitasi pada setiap saat.
Proses untuk identifikasi suatu kode tertentu ini disebut pendekodean atau
Decoding. Sistem BCD (Binary Code Decimal) menterjemahkan
Bilangan–bilangan decimal dengan menggantikan setipa digit decimal menjadi 4
bit biner. Mengingat 4 digit biner dapat dibuat 16 kombinasi, maka 10
diantaranya dapat digunakan untuk menyatakan digit decimal 0 sampai 9. Dengan
ini kita memiliki pilihan kode BCD yang luas. Salah satu pilihan yang disebut
kode 8421. Sebagai contoh, bilangan decimal 264 memerlukan 3 gugus yang
masing-masing terdiri dari 4 bit biner yang berturut-turut dari kiri (MSB) ke
kanan (LSB) sebagai berikut: 0010 0110 0100 (BCD). Pendekode (decoder) BCD ke
decimal umpamakan kita ingin mendekode suatu instruksi BCD yang diungkapkan
oleh suatu digit decimal 5. Opeasi ini dapat dilaksanakan dengan suatu gerbang
AND 4 masukan yang dieksitasi oleh 4 bit BCD.
Gb. 1 AND 4 Input
Perhatikan gambar 1, keluaran gerbang AND = 1 jika
masukan BCD adalah 0101 dan sama dengan untuk instruksi masukan yang lain.
Karena kode ini merupakan representasi bilangan decimal 5 maka keluaran ini
dinamakan saluran atau jalur 5. Sehingga keluaran decoder ini harus dihubungkan
dengan peralatan yang dapat dibaca dan dimengerti manusia.
Jenis-jenis
rangkaian decoder
1.
BCD
to & 7segment Decoder
2.
Decoder
BCD ke decimal
Keluarannya
dihubungkan dengan tabung indikator angka. Sehingga kombinasi angka biner akan
menghidupkan lampu indikator angka yang sesuai. Sebagai contoh D = C = B = 0 , A= 1, akan menghidupkan lampu
indikator angka 1. Lampu indikator yang menyala akan sesuai dengan angka biner
dalam jalan masuk.
2.
DEMULTIPLEXER
Demuliplexer adalah suatu system yang menyalurkan sinyal biner (data serial) pada salah satu dari n sluran yang tersedia, dan pemilkah saluran khusus tersebut ditentukan melalui alamatnya. Suatu pendekode dapat diubah menjadi Demultiplexer seperti dijelaskan pada gambar 4 sebagai berikut:
Y0 = A.B
Y1 = A.B
Y2 = A.B
Y3 = A.B
3. MULTIPLEXER
Fungsi
multiplexer adalah memilih 1 dari N sumber data masukan dan meneruskan data
yang dipilih itu kepada suatu saluran informasi tunggal. Mengingat bahwa dalam
demultiplexer hanya terdapat satu jalan masuk dan mengeluarkan data-data yang
masuk kepada salah satu dari N saluran keluar, maka suatu multiplexer
sebenarnya melaksanakan proses kebalikan dari demultiplexer. Gambar berikut adalah merupakan suatu
multiplexer 4 ke 1 saluran. Perhatikan bahwa konfigurasi pendekodean yang sama
digunakan baik dalam multiplexer maupun dalam demultiplexer
Karnaugh Map
untuk perencanaan rangkaian multiplexer 4 masukan ke 1 saluran adalah sebagai berikut:
4.
ENCODER
Suatu decoder
atau pendekode adalah system yang menerima kata M bit akan menetapkan keadaan 1
pada salah satu (dan hanya satu) dari 2m saluran keluaran yang
tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder adalah mengidentifikasi atau
mengenali suatu kode terntu. Proses kebalikannya disebu pengkodean (encoding).
Suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah masukan, dan pada saat tertemtu hanya
salah satu dari masukan-masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan sebagai akibatnya suatu kode
N bit akan dihasilkan sesuai dengan masukan khusus yang dieksitasi. Upamanya kita ingin menyalurkan suatu kode biner
untuk setiap penekanan tombol pada key board alpha numeric (suatu mesin tik
atau tele type). Pada key board tersebut terdapat 26 huruf kecil, 10 angka dan
sekitar 22 huruf khusus, sehingga kode
yang diperlukan kurang lebih bejumlah 84. syarat ini bisa dipenuhi dengan
jumlah bit minimum sebanyak 7 (27=128). Kini misalkan bahwa key
board tersebut diubah sehingga setiap saat suatu tombol ditekan, sakelar yang bersangkutan akan menutup.
Dan dengan demikian menghubungkan suatu catu daya 5 volt (bersesuaian dengan
keadaan1) dengan saluran masuk tertentu. Diagram skema rangkaian encoder
ditunjukkan sebagai berikut:
Encoder ini
merupakan rangkaian penyandi dari bilangan dasan (desimal) menjadi sandi biner (BCD=binary
code decimal).
Bila tombol 1
ditekan, maka D1 akan on menghubungkan jalur A ke logika 0 (GND), akibatnya
pada NOT gate 1 timbul keluaran 1, sehingga timbul kombinasi logika biner 0001(2),
dan seterusnya.
Rangkaian Encoder
juga dapat disusun dengan menggunakan gerbang NAND sebagai berikut:
Tabel kebenaran dari rangkaian Encoder Desimal ke
BCD dengan dioda logika dan gernag NAND sebagai berikut:
Saklar yang
ditekan |
Output |
|||
D |
C |
B |
A |
|
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
2 |
0 |
0 |
1 |
0 |
3 |
0 |
0 |
1 |
1 |
4 |
0 |
1 |
0 |
0 |
5 |
0 |
1 |
0 |
1 |
6 |
0 |
1 |
1 |
0 |
7 |
0 |
1 |
1 |
1 |
8 |
1 |
0 |
0 |
0 |
9 |
1 |
0 |
0 |
1 |
Masih banyak
jenis Encoder yang lain, yang dapat menyandikan simbol komunikasi angka dan
abjad ke angka biner. Aturan ini distandarkan oleh ASCII (American Standard
Code for Information Interchange). Penyandi ini dipakai dalam Komputer.
B. Soal Latihan
1. Definisikan
decoder!
2. Apa
yang dimaksud dengan encoder?
3. Jelaskan
fungsi dari demultiplexer!
4. Jelaskan
manfaat pengubah dari sinyal analog ke sinyal digital!
5. Jelaskan
pula manfaat pengubahan dari sinyal digital ke sinyal analog!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar