A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini , siswa diharapkan mampu :
1. Menyebutkan
jenis-jenis Counter dengan benar.
2. Menjelaskan
prinsip kerja pencacah sinkron dan tak sinkron sebagai pencacah maju (Up
Counter).
3. Menjelaskan
prinsip kerja pencacah sinkron dan tak sinkron sebagai pencacah mundur (Down
Counter).
4. Menentukan
pencacah sinkron dan tak sinkron sebagai pencacah yang dapat berhenti sendiri
(Self Stopping) dan pencacah yang dapat berjalan terus (Free Running).
5. Menentukan
batas hitungan (Modulo) pencacah sinkron dan tak sinkron untuk batas hitungan
tertentu.
6. Menentukan
pencacah sinkron dan tak sinkron sebagai pencacah maju dan mundur (Up-Down
Counter).
B. Uraian Materi
Counters
(pencacah) adalah alat/rangkaian digital yang berfungsi menghitung/mencacah
banyaknya pulsa cIock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit
kode biner, Gray.
Ada 2 jenis
pencacah yaitu:
1. Pencacah sinkron (syncronuous counters) atau
pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron (asyncronuous counters)
yang kadang-kadang disebut juga pencacah deret (series counters) atau pencacah
kerut (rippIe counters).
Karakteristik
penting daripada pencacah adalah:
1. Kerjanya sinkron atau tak sinkron.
2. mencacah maju atau mundur.
3. Sampai beberapa banyak ia dapat
mencacah (modulo pencacah).
4. Dapat berjalan terus (free running) ataukah
dapat berhenti sendiri (seIf stopping)
Langkah-Langkah dalam merancang pencacah
adalah menentukan:
1. Karakteristik pencacah (tersebut diatas).
2. Jenis flip-flop yang diperlukan/digunakan (D-FF, JK FF atau RS-FF).
3. Prasyarat perubahan logikanya (dari flip-flop yang digunakan).
1. Jenis – jenis Pencacah
a) Pencacah
Tak Sinkron
Dinamai
pencacah tak sinkron (asynkronuous counters) atau ripple through counters,
sebab flip-flop nya bergulingan secara tak serempak tetapi secara berurutan.
Hal ini disebabkan karena hanya flip-flop yang paling ujung saja yang
dikendalikan oleh sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dari
masing-masing flip-flop sebelumnya. Banyaknya denyut yang dimasukkan
diterjemahkan oleh flip-flop kedalam bentuk biner. Itulah sebabnya pencacah tak
sinkron disebut juga pencacah biner. Pada pencacah tak sinkron penundaan adalah
sama dengan penundaan-penundaan flip-flop dijumlahkan.
Ada
dua macam pencacah yaitu pencacah sinkron dan asinkron. Pencacah sinkron
terdiri dari 4 macam yaitu:
1) Pencacah maju sinkron yang berjalan terus (Free Running).
2) Pencacah maju sinkron yang dapat berhenti sendiri (Self Stopping).
3) Pencacah mundur sinkron.
4) Pencacah maju dan mundur sinkron (Up-down Counter).
Pencacah tak sinkron
terdiri dari 4 macam yaitu:
1) Pencacah maju taksinkron yang berjalan terus (Free Running).
2) Pencacah maju taksinkron yang dapat berhenti sendiri (Self
Stopping).
3) Pencacah mundur tak sinkron.
4) Pencacah maju dan mundur tak sinkron (Up-down Counter).
Macam-macam penggunaan
pencacah:
1) Penggunaan pencacah dalam teknologi industri. Dalam hal ini pencacah
dioperasikan untuk menghitung obyek (barang produksi) dengan tujuan untuk
mencapai kecepatan dan kecermatan penghitungan.
2) Digunakan sebagai pembagi frekuensi.
3) Untuk mengukur besarnya frekuensi.
4) Untuk mengukur waktu interval anta dua pulsa.
5) Untuk mengukur jarak.
6) Untuk mengukur kecepatan.
7) Penggunaan dalam digital komputer.
8) Untuk mengubah sinyal analog menjadi digital (Analog to Digital
Converterrs/ADC) maupun untuk mengubah sinyal digital ke analog (Digital to
Analog Converter/DAC).
1)
Pencacah maju tak sinkron
Dasar
dari pencacah ini adalah JK-FF yang dioperasikan sebagai T-FF (JK-FF dalam
kondisi toggle) yaitu dimana kedua input J dan K diberi nilai logika “1”. Dan
dalam keadaan demikian JK-FF akan berfungsi sebagai pembagi dua. Atau dengan
kata lain, frekuensi output JK-FF tersebut sama dengan setengah frekuensi clock
yang diberikan.
Rumus frekuensi output
flip-flop dalam kondisi ini adalah:
(n = banyaknya toggle flip-flop yang dipakai)
Rangkaian berikut
merupakan pencacah maju tak sinkron yang menggunakan 4 buah JK-FF:
Cara
kerja rangkaian diatas adalah sebagai berikut:
·
Output flip-flop yang pertama (QA) akan berguling (menjadi
0 atau 1) setiap pulsa clock pada sisi negatif/trailing edge atau dari kondisi
1 ke 0.
·
Output flip-flop yang lainnya akan berguling bila dan hanya
bila output flip-flop sebelumnya berganti kondisi dari 1 ke 0 (sisi negatif/trailing
edge) juga.
Diagram
waktu/timing diagram rangkaian tersebut adalah sebagai berikut:
Dari diagram waktu diatas
dapat dilihat dengan jelas bahwa QA berguling setiap kali pulsa clock pada sisi
negatifnya. QB berguling setiap kali sisi negatif dari QA. QC berguling setiap
kali sisi negatif dari QB dan QD bergulingan setiap kali sisi negatif dari QC.
Dan karena masing-masing
flip-flop berfungsi sebagai pembagi dua, maka frekuensi masing-masing outpunya
adalah:
QA = ½ frekuensi sinyal clock.
QB = ½ frekuensi QA = ¼
frekuensi sinyal clock.
QC = ½ frekuensi QB = 1/8
frekuensi sinyal clock.
QD = ½ frekuensi QC = 1/16
frekuensi sinyal clock.
Dengan demikian didapat
suatu pembagi 2n = 16 (n = banyaknya flip-flop), yaitu dengan melihat frekuensi
output flip-flop terakhir.
Dari diagram waktu diatas
dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:
Pecacah diatas dapat mencacah dari bilangan buner 0000 sampai dengan 1111 (dari 0 sampai 15 desimal). Pencacah tersebut merupkan pencacah 16 modulus (modulo 16 counters).
2)
Pencacah mundur tak sinkron
Dari pencacah maju dapat kita buat menjadi pencacah mundur
dengan cara yang dibaca bukan keluaran Q melainkan keluaran Qnot atau dengan
cara output Qnot sebagai masukan clock pada flip-flop berikutnya. Gambar
rangkaiannya adalah sebagai berikut:
Diagram
waktu/timing diagram dari rangkaian tersebut adalah sebagai berikut:
Pecacah
diatas dapat mencacah mundur dari bilangan biner 1111 sampai dengan 0000 (atau
15 s/d 0 dasan). Selain dengan cara trsebut diatas
untuk merancang pencacah dapat dilakukan pula dengan bantuan Peta Karnaugh
(KARNAUGH MAP) dan prasyarat perubahan logic dari flip-flop yang
digunakan.
3)
Pencacah Maju Tak Sinkron
a.
Pecacah Tak Sinkron Modulo 8
Misal
kita merencanakan pencacah maju tak sinkron modulo 8 dan yang digunakan adalah
JK Flip-flop. Jadi memerlukan 3 buah FF.
Pulsa ke |
Output |
FFC |
FFB |
FFA |
|||||
C |
B |
A |
JC |
KC |
JB |
KB |
JA |
KA |
|
0 |
0 |
0 |
0 |
X |
X |
X |
X |
1 |
X |
1 |
0 |
0 |
1 |
X |
X |
1 |
X |
X |
1 |
2 |
0 |
1 |
0 |
X |
X |
X |
X |
1 |
X |
3 |
0 |
1 |
1 |
1 |
X |
X |
1 |
X |
1 |
4 |
1 |
0 |
0 |
X |
X |
X |
X |
1 |
X |
5 |
1 |
0 |
1 |
X |
X |
1 |
X |
X |
1 |
6 |
1 |
1 |
0 |
X |
X |
X |
X |
1 |
X |
7 |
1 |
1 |
1 |
X |
1 |
X |
1 |
X |
1 |
8 |
0 |
0 |
0 |
X |
X |
X |
X |
X |
X |
9 |
0 |
0 |
1 |
X |
X |
X |
X |
X |
X |
Realisasi rangkaiannya adalah sebagai
berikut:
Jadi: JA=JB=JC=KA=KB=KC = 1
4)
Pencacah Mundur Tak Sinkron
Dari
pencacah maju tak sinkron kita dapat berubah/beralih ke pencacah mundur dengan
jalan tidak membaca keluaran Q, melainkan membaca keluaran Qnot. Atau dengan
memindahkan input pulsa clock yang mula-mula dari Q dipindahkan ke Qnot, dimana pembacaan keluaran tetap
pada Q.
Gambar rangkaian:
5) Pencacah maju dan mundur tak sinkron (Up-Down
Counter)
1. a. Sebagai
pencacah maju , membaca keluaran Q
b. Sebagai pencacah mundur , membaca
keluaran Qnot
2. a. Sebagai
pencacah maju, pulsa clock berasal dari output Q flip-flop
sebelumnya.
b. Sebagai
pencacah mundur, pulsa clock berasal dari output Qnot flip-flop sebelumnya.
Sekarang kita memerlukan suatu rangkaian multipekser 2 ke 1, misal Input Kontrol adalah A (data select):
A |
Q |
Q not |
Output |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
Misal output = Y, sehingga Y= A.Q +
A.Q
Saat A = 1 Y = 0.Q + 1.Q
Saat A = 0 Y = 1.Q +
0.Q
Realisasi rangkaiannya:
b)
Pencacah
Sinkron
Pencacah
sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukan untuk denyut sulut (trigger
pulse) yang disebut juga denyut-denyut lonceng/clock dikendalikan secara
serempak. Dengan demikian penundaan counters adalah sama dengan penundaannya
flip-flop.
Pencacah
sinkron memerlukan sirkuit lonceng/clock yang berdaya tinggi, sebab lonceng
harus menggerakkan semua flip-flop.
·
Pencacah
Maju Sinkron
Ø
Pencacah
maju sinkron modulo 5 biner
Jadi
kembali ke 000 pada pulsa kelima.
Ø
Pencacah
Maju sinkron modulo 5 kode gray
Ø Pencacah 8421 BCD (Decade Counter) Sinkron
Ø Pencacah Maju Sinkron dapat berhenti sendiri
Ø Pencacah Mundur Sinkron
Dari pencacah maju kita
dapat beralih ke pencacah mundur dengan jalan tidak membaca keluaran Q,
melainkan membaca keluaran Qnot.Cara lain adalah merencanakan rangkaian sesuai
dengan perubahan keadaan logik yang dikehendaki.
Ø Pencacah Maju dan Mundur Sinkron
Kita cari dahulu persamaan
masing-masing pencacah (up-down counters sinkron). Selanjutnya kita rencanakan
rangkaian logika yang dapat mengubah persamaan, dari persamaan up-counter ke
down counter sinkron dan sebaliknya, dengan 1 bit titik kontrol.
Ring Counter atau
pencacah lingkar adalah pencacah runtun yang merupakan pencatat (register)
geser kanan (SRR) dan data yang diperoleh dari output fllip-flop yang terakhir
yang merupakan rangkaian umpan baliknya (feed back). Rangkaian pencacah
lingkar adalah sebagai berikut:
Dari gambar
diatas dapat dilihat bahwa data input dihubungkan dengan output flip-flop
terakhir. Input J dihubungkan ke output Q dan input K dihubungkan ke output
Qnot.
Pencacah jenis ini mempunyai kelemahan
yaitu tidak dapat start sendiri, sehingga perlu di-set sebelumnya. Selain itu
untuk pencacah ini dengan empat buah flip-flop hanya dapat menghasilkan 4
variasi keluaran, berbeda dengan pencacah biner dengan 4 flip-flop akan dapat
menghasilkan 16 variasi keluaran. Misal pencacah lingkar kita-Set pada
flip-flop I, maka setelah diberi pulsa clock keluarannya sepeti tabel beikut:
Dari tabel disamping terlihat bahwa
pada clock ke-1 data diloloskan di FF-A
pada clock berikutnya data digeser ke FF berikutnya. Dan pada pulsa
clock yang ke 5 data tersebut kembali ke awal.
Contoh kegunaan ring counter, misal
cacah lingkar betingkat sepuluh akan dapat dipakai sebagai pencacah dekade
dengan keluaran dasan (desimal), tanpa memerlukan dekoder lain.
C.
Soal
Latihan
1. Sebutkan 4 macam pencacah sinkron dan
asinkron!
2. Sebutkan 4 karakteristik penting dari
pencacah!
3. Sebutkan 4 karakteristik penting dari
pencacah tak sinkron 3 bit (3 buah JK FF kondisi toggle), jika frekuensi clock
sebesar 8 MHz!
4. Buatlah rangkaian pembagi frekuensi
modulo 4 pencacah asinkron dan sinkron! Gunakan metode Karnaugh Map!
5. Rencanakan rangkaian pencacah yang
dapat berhenti sendir pada hitungan 11(biner) sinkron dan asinkron