![]() |
Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa al-Khawarizmi |
Hampir semua aktifitas pembuatan program diawali dengan penyusunan algoritma. Algoritma menjadi pijakan awal bagi seorang programmer dalam pembuataan sebuah program. Pengetahuan yang mendalam mengenai algoritma sangat membantu programmer memperoleh hasil maksimal atas program yang disusunnya. Algoritma berisi logika yang akan dipakai programmer sebagai representasi langkah-langkah yang akan dikerjakan oleh program dalam menyelesaiikan permasalahan. Algoritma sendiri didefinisikan sebagai urutan dari beberapa langkah logis dengan tujuan menyelesaikan permasalahan tertentu. Dalam konteks ilmu pemrograman komputer, realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman adalah source code (kode sumber). Penggunaan algoritma menjadikan source code menjadi lebih terstruktur, efisien dan hemat dalam penggunaan memori.
Kata algoritma diambil dari nama ahli matematika dan astronomi Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi lahir di Khwarizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) pada 770 Masehi. Keluarga Al-Khawarizmi adalah keturunan bangsa Persia yang tinggal di Khwarizm. Orang tua Al-Khawarizmi kemudian pindah ke bagian selatan kota Baghdad (Irak) beserta Al-Khawarizmi yang saat itu masih kecil. Di kota Bahgdad inilah Al-Khawarizmi memulai kariernya sebagai seorang matematikawan.
Al Khawarizmi adalah anggota akademi ilmuwan di Baghdad yang dikenal sebagai Bait Al-Hikmah. Bait Al-Hikmah menjadi pusat penelitian, penerjemahan buku ke dalam bahasa Arab dan publikasi ilmu pengetahuan para cendikiawan muslim termasuk Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi bekerja di Bait Al-Hikmah saat usianya baru 20 tahun. Di sana ia menuangkan gagasannya baik di bidang matematika, astronomi, sejarah dan geografi kemudian mempublikasikannya. Di Bait Al-Hikmah, Al Khawarizmi juga mempelajari literatur bahasa Sansekerta dan Yunani dalam bentuk terjemahan.
Salah satu karya Al-Khawarizmi yang paling terkenal adalah sebuah buku yang berjudul Al Jabar Wal-Muqbala yang diterbitkan pada 825 M. Nama judul bukunya tersebut diabadikan sebagai cabang ilmu matematika yang sekarang dikenal sebagai Aljabar. Selain memprakarsai subyek dalam bentuk sistematis, Al Khawarizmi juga mengembangkannya hingga menghasilkan solusi analitis persamaan linier dan kuadrat. Berkat karyanya tersebut Al-Khawarizmi dinobatkan sebagai Bapak Aljabar. Hasil pemikiran Al-Khawarizmi dalam buku Al Jabar Wal-Muqbala dianggap sebagai revolusi besar dalam ilmu matematika karena dapat mengintegrasikan konsep matematika yunani kuno ke dalam konsep matematika baru.
Buku Al Jabar Wal-Muqbala karya Al-Khawarizmi tersebut berisi materi dasar-dasar ilmu algoritma yang kemudian dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan barat. Di Eropa, karyanya diterjemahkan dalam bahasa Latin yang dikenal sebagai Algoritmi yang kemudian mengarah pada penggunaan istilah Algorithm. Sebutan ini menjadi konsep algoritma yang sekarang banyak dipergunakan dalam ilmu pengetahuan modern khususnya pemrograman komputer. Al Khawarizmi wafat pada 850 Masehi namun karya-karyanya masih dipergunakan sampai sekarang.
Kata algoritma dipergunakan pertama kali pada 1950 dalam algoritma Euclidean (Euclid Algorithm). Euclid adalah ahli matematika Yunani kelahiran 350 Masehi yang dalam bukunya Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagian bersama terbesar (Common Greatest Divisor) dari dua bilangan bulat. Euclid dalam buku Element-nya tersebut tidak menyebutkan istilah algoritma, tetapi ilmuwan modern-lah yang kemudian menyebut metode Euclid tersebut sebagai algoritma Euclidean.
Sumber :
1. Wijayanti, Dewi Muthiah, 2024, Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa al-Khawarizmi, foto, dilihat pada 9 Juli 2024, <https://www.ihwal.id/khazanah/68211833927/al-khawarizmi-ilmuwan-muslim-yang-dijuluki-bapak-aljabar-dan-algoritma-simak-kisah-selengkapnya>
2. Haryanto, Arif . 2023. Mikroprosessor dan Mikrokontroler (C3) Kelas XI. Magelang: PT Lini Suara Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar